Sabtu, 19 November 2011

Sering Migrain, Waspadai 4 faktor ini

BAGI penderita migrain, jenis makanan tertentu, aroma parfum yang kuat, kedipan cahaya lampu, perubahan cuaca, dan faktor lingkungan lainnya dapat memicu serangan sakit kepala sebelah yang cukup menganggu. Namun, setiap orang memang memiliki pemicu yang berbeda-beda. Di bawah ini adalah pemicu nyeri migrain yang paling umum, seperti dikutip dari Shine.com:

a. Makanan
Untuk si penderita migrain, berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi konsumsinya agar Anda tidak mendapat serangan sakit kepala:
1. Keju cheddar
2. Cokelat
3. Makanan asin, acar, atau makanan fermentasi
4. Makanan yang mengandung nitrit atau nitrat seperti hot dog atau MSG
5. Kacang-kacangan
6. Buah pepaya, alpukat, jeruk
7. Minum lebih dari 2 cangkir minuman berkafein seperti teh, kopi, atau soda per harinya
8. Alkohol (termasuk anggur merah dan bir)

b. Mestruasi
Bagi banyak kaum hawa, siklus menstruasi merupakan pemicu utama serangan migrain. Serangan biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau selama periode menstruasi. Pada beberapa perempuan serangan bahkan muncul saat ovulasi. Penurunan estrogen diyakini sebagai pelakunya. Perempuan yang mendekati masa menopause, flukstuasi kadar estrogen juga dapat
memicu peningkatan risiko migrain.

c. Lingkungan
Aroma parfum yang kuat merupakan pemicu langsung untuk beberapa perempuan. Maka itu, terkadang sulit bagi penderita untuk berada di ruang publik seperti kantor dan gerai kosmetik di mal. Bagi yang lain, kedipan lampu atau layar film di bioskop yang gelap atau sinar matahari yang menyilaukan melalui pohon di jalan atau saat sedang mengemudi juga bisa memicu migrain.

d. Stres
Pemicu migrain yang paling umum adalah stres. Penderita migrain dianggap sangat responsif secara emosional. Rasa cemas, khawatir, syok, dan kesedihan, semua dapat melepaskan bahan kimia otak tertentu yang menyebabkan sakit kepala migrain.

Dampak Buruk Selingkuh Bagi Kesehatan

Pasangan Anda tidak setia? tentu ini sangat menyakitkan. Berdasarkan penelitian para ilmuwan baru-baru ini menyatakan bahwa selingkuh ternyata berdampak negatif bagi kesehatan.

Seperti yang dikutip dari Intimate Medicine, para ahli mengatakan bahwa alasan utama orang berselingkuh adalah ketidakpuasan dengan hubungan yang dijalaninya. Dalam beberapa kasus, perselingkuhan bisa terjadi selama beberapa bulan atau tahun, dan ini tidak terjadi satu kali saja.

Sebuah fakta terbaru mengatakan bahwa perselingkuhan tidak hanya buruk untuk hubungan percintaan saja, tetapi juga kesehatan. Menurut ilmuwan Italia dari University of Turin, pria yang tidak setia memiliki risiko lebih tinggi menderita sakit kepala atau aneurisma. Hal ini merupakan akibat bahwa seseorang yang berselingkuh cenderung lebih sering mengalami tekanan dan stres.

Para peneliti dari University of Colorado mengambil kesimpulan yang mendukung bahwa selingkuh berbahaya bagi kesehatan tubuh seseorang. Perselingkuhan tidak hanya memberikan pengaruh buruk pada orang yang berselingkuh saja, orang yang diselingkuhi juga merasakan dampak negatif pada kesehatan mental mereka.
Setelah mereka mengetahui bahwa pasangan mereka berselingkuh, mereka akan lebih sering merasa depresi. Rasa dikhianati membuat mereka menjadi selalu ketakutan. Dampak ini sama dengan rasa depresi orang yang selamat dari kecelakaan mobil mengerikan.

Jadi, sebaiknya segera pecahkan semua masalah Anda dengan pasangan. Jika Anda atau dia merasa tidak puas dengan hubungan yang dijalani, sebaiknya segera bicarakan dan cari solusinya. Jika tak kunjung temukan jalan keluar, berpisah secara baik-baik bisa menjadi solusi tepat ketimbang berselingkuh. (walipop)